Jumat, 12 April 2013

TUJUAN DAN MANFAAT PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar
Bahan Ajar disusun dengan tujuan:
1. Menyediakan Bahan Ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni Bahan Ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.
2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif Bahan Ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh
3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Manfaat bagi guru
1. Diperoleh Bahan Ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik,
2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh,
3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi,
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis Bahan Ajar,
5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Manfaat bagi Peserta Didik
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya
Prinsip Pengembangan
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak,
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik
4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan
Jenis Bahan Ajar
1. Bahan Ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.
2. Bahan Ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
3. Bahan Ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
4. Bahan Ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
Teknik Penyusunan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
1. Analisis SK-KD-Indikator
2. Analisis Sumber Belajar
3. Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar
Penyusunan Bahan Ajar Cetak harus memperhatikan beberapa ketentuan antara lain :
1. Susunan tampilan
2. Bahasa yang mudah
3. Menguji pemahaman
4. Stimulan
5. Kemudahan dibaca
6. Materi instruksional

pramuka kelas B


fotoku


BAHAN AJAR



Pengertian bahan ajar (instructional materials) adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Sedangkan  menurut Pannen (1995) Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sisitematis, yang digunakan  guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Ø  Bahan ajar dapat dibedakan menjadi empat:
·         Fakta, siswa diminta untuk mengingat suatu obyek, symbol atau pristiwa.
·           Konsep, siswa diminta untuk menyatakan suatu definisi, menuliskan cirri khas tertentu, mengklasifikasikan beberapa contoh sesuatu dengan suatu definisi.
·            Prosedur, siswa diminta untuk menjelaskan langkah- langkah, prosedur scara urut, atau memecahakn suatu masalah atau membuat sesuatu.
·           Prinsip, siswa diminta untuk mengemukakan hubungan antara beberapa konsep atau menerangkan keadaan ataupun hasil hubungan antara berbagai macam konsep.
Ø  Sedangkan mnfaat bahan ajar bagi guru dan siswa adalah:
a)      Efesiensi waktu dalam proses pembelajaran
b)      Mengubah peran guru dari pengajar menjadi fasilitator
c)      Meningkatakan peroses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif
Ø  Sedangkan manfaat bahan ajar bagi siswa adalah:
a)      Siswa dapat belajar mandiri
b)        Siswa dapat belajar sesuai dengan yang dikehendaki
c)      Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya
Ø  Manfaat bahan ajar dalam pembelajaran individual dan kelompokan
Metode pembelajaran individual lebih menekankan pada aktivitas siswa dibanding guru, sehingga siswa dapat memahami dan menguasai materi secara mandiri.  Metode ini dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa secara individual dengan berbagai macam ragam  dan perbedaan dalam kecepatan pembelajaran. Manfaatnya lebih bersifat sebagai bahan utama dan sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan bahan ajar individual atau mandiri ini hanya berisi informasi dan pengetahuan tentang materi- materi yang harus dipelajari dan dikuasai siswa, lebih dari itu harus tersusun dengan baik sehingga mampu mengontrol dan mengawasi kegiatan belajar siswa.
Sedangkan manfaat bahan ajar dalam pembelaaran kelompk adalah sebagai bahan pendukung atau suplemen dari bahan belajar utama dan seharusnya dirancang dan disusun sedemikian rupa sehingga mampu menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Metode pembelajaran kelompok diletakkan pada pendekatan dan teknik yang dirancang khusus dan bahan belajarnya. Sehingga minim sekali membutuhkan bahan ajar dalam bentuk tertulis.

SENGKETA TANAH

SENGKETA TANAH WARISAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Agraria
Pengampu :
Dra.HJ Sri Gunarsi,SH.MH





Copy of UMS






Disusun Oleh

  Erma Widaryanti       ( A.220100100 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012



Sengketa Tanah Warisan
Ini berawal dari sebuah keluarga di desa Kuwu, RT04/RW05 kecamatan Kradenan kabupaten Grobogan Jawa Tenggah yaitu keluarga ibu kasinem seorang janda tua yang ditinggal mati oleh suaminya Bapak Warsidi. Mereka berdua  tidak mempunyai keturunan kemudian mereka menggangkat seorang anak dari keluarga Ibu Kasinem,yaitu keponakannya  yang bernama karsini. Kasusnya dimualai ketika Ibu Kasinem ingin mewariskan tanahnya kepada anak angkatnya yaitu karsini tetapi dari pihak keluarga almarhum  Bapak Warsidi tidak setuju dengan keinginan ibu kasinem tersebut.
 Kemudian dari pihak keluarga almarhum Bapak Warsidi mengaku kalo mereka juga berhak mendapatkan warisan dan menuntut warisan yang menurut mereka,mereka juga berhak untuk mendapatkannya. Tetapi dari pihak ibu karsini tidak setuju dengan hal itu dikarenakan selama hidupnya Bapak Mustajap yaitu keluarga dari pihak almarhum bapak Warsidi tidak pernah merawat Ibu Kasinem.tetapi tanpa sepengetahuan Karsini  Bapak Mustajab Membuat Sertifikat  palsu dengan menggunakan namanya setelah itu ia mempunyai tujuan untuk menjual tanah tersebut.Kemudian dari Ibu karsini mengetahui dan langsung membuat sertifikat asli dari tanah yang diperebutkan tadi.Mengetahui kalau beliau berada dipihak yang salah Pak Mustajap tidak memperepanjang masalah tersebut dan memilih untuk menyelesaikan dengan cara kekeluargaan.

Ketua RT 04

     (Mardi)